Minggu, 07 Juli 2013

Sepasang Senja

Senja memerah bertabur rinai gerimis di beranda gubuk kecil sepasang senja. Menyeduh teh hangat dengan sepotong perbincangan nikmat.
“Seruputmu terdengar berbeda, aku tahu teh itu tak semanis yang kau inginkan, maafkan kekuranganku”

“Sejauh tarikan nafaku di 63 tahun ini, aku tetap menganggap itu kelebihanmu, aku tidak ingin merubah apa adanya dirimu. Karena yang aku cinta adalah zat mu, bukan kelebihan atau kekurangamu, Sayang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar