Sabtu, 26 September 2015

Pelangi Malam Hari

September 26, 2015 0 Comments
Aku pernah mendapati seorang teman berkata bahwa tak pernah hilang awan di pelataran langit, sekalipun malam. Hanya gelap yang menutupinya, sejatinya ia tetap berada di tahtanya. Begitukah pelangi malam hari? Benarkah warna-warni yang melingkari rembulan saban hari itu kita sebut pelangi? Yang enggan pergi, sekalipun malam menjelang pagi.
Ada sesosok anak manusia di ujung sana, bertemankan secangkir kopi pahit sepahit masa lalunya, juga sebatang dua batang rokok yang entah kapan tak lagi temani ia. Setiap malam begitu, sendu sedan meratapi rembulan, berharap sesosok wajah keluar dari pandangan, tersenyum dengan canda tawa ringan.

Senin, 21 September 2015

Fikrial Hafiz, Kecil-kecil Suka Nulis

September 21, 2015 1 Comments
Kalau kita kembali ke masa kecil, pasti kita bisa hafal cita-cita apa yang kita dan teman-teman kita impikan. Mulai dari cita-cinta ingin jadi dokter, polisi, tentara, pilot, guru hingga masinis (ceila masinis :D). Tapi kali ini beda, setelah perkembangan zaman yang kian entah sudah secanggih apa teknologinya, kini bila kita tanyakan pada anak-anak, kian beragam jawabannya.
Seperti yang aku alami saat ini. Ceritanya, aku pernah mengusulkan membuka ekskul wartawan cilik di sekolah tempat aku berkerja, awalnya banyak sekali anak-anak yang berminat. Selang sebulan akhirnya anak-anak lebih tertarik pada ekskul yang terlihat mentereng. Seperti ekskul drum band atau menari, karena ekskul tersebut memerlukan keadaan latihan di lapangan, meriah dengan musik-musik yang mengundang anak-anak yang notabenenya suka dengan sesuatu yang menyenangkan. Beda halnya dengan wartawan cilik yang hanya fokus dulu awal bulan pada teori. Pikirku, awal-awal belajar aku memperkenalkan dulu bagaimana sistematika menjadi wartawan. Salahku, akhirnya mereka jenuh. Dan finnaly, ekskul ini vakum.

Sabtu, 05 September 2015

Selamat Ulangtahun, Kekasih ^^

September 05, 2015 0 Comments
Selamat pagi, kekasih. ini tepat pukul 00.00 malam, dimana rembulan sempurna membundar dengan bintang-bintang bertaburan menjadi dayang-dayang, dimana angin sempurna mendekap kuduk, dimana jangkrik pun tak kuasa menahan desah, pun aku yang tak kuasa memelukmu dalam gigil yang haru. 
@daycan_
Sudah lelapkah engkau dalam menyambung mimpi-mimpi malammu? Ataukah kau tetap terjaga menungguku membisikkan sesuatu di hari lahirmu? Aku tahu, kau pasti sedang menanti, berharap-harap cemas akan ada puisi romantis yang aku bacakan untukmu selarut ini, atau sekedar kata-kata manis penghantar harapan-harapan yang kian meninggi.