Kamis, 04 Juli 2013

Selamat Tidur, SAYANG

Oleh: Rezita Agnesia Siregar

Selamat malam cinta, kau ingat ini hari keberapa sejak kita mulai membina? Aku fikir kau tak mempermasalahkan itu lagi. Ya, kau terlalu fokus dengan semua masalah-masalahmu itu, tanpa kau tau aku juga punya beribu masalah dengan satu judul saja, KAMU. Aku sudah berusaha untuk menjadi dirimu, meniru sifatmu itu, yang tidak punya kemauan untuk menahu tentang aku, yang kau katakan adalah duniamu. Belakangan ini, mataku sembab.
Aku memang sudah melupakan Hujan Inspirasiku kemarin, kuletakkan itu di dirimu, tapi kau juga tak peka. Aku tahu, aku tidak boleh menuntut banyak padamu, aku siapa? Baiklah, aku mencoba diam. Tapi perempuan itu butuh kepastian Sayang, aku sudah menurutimu untuk memberimu penerimaan, lalu apakah kepastian untukku hanya sebatas angin berlalu? Aku tak tahan.
Hari ini aku mencoba melawan egoku, benar-benar melawannya, otakku yang keras ini bersikeras untuk melarangku mengenalmu lagi, bahkan untuk tegur sapa padamu, itu hanya sebatas logika yang membela statusku sebagai seorang wanita. Tapi intuisiku, hati, radar dan semuanya itu, benar-benar mencarimu, membutuhkanmu. Memaksaku untuk menyapamu malam ini, aku RINDU ucapan selamat malammu L
Karena cinta yang MULAI menggila ini, aku tidak perduli jika aku harus diolok-olok sebagai perempuan Kepo oleh otakku, hatiku berkata bahwa ini bukan perbuatan gila. Tidak salah kan jika setelah sehari lalu kita saling hilang ingatan, aku kembali mengingatkanmu bahwa kau sedang memiliki aku sekarang. Sudahlah, jangan turuti rasa-rasa kadaluarsa itu lagi. SUDAH!!
Sakit sekali, kau tahu langit yang berinai-rinai itu mewakili hatiku malam ini. Hujan itu, dia tahu bagaimana suasana hatiku Sayang. Aku merindu, merindu, merindu. Harus berapa kali kata itu aku ulang. Pesan-pesan yang melayang di ponselmu itu adalah bentuk perhatianku, tapi tak juga berbalas. Malang sekali. Hingga tulisan ini aku tulis pun, masih belum ada sebaris kalimat yang aku tunggu-tunggu, sebatas kalimat “Selamat tidur, SAYANG.” Hanya itu, aku hanya butuh itu, untuk tidurku yang lebih lelap. Kau tahu aku terjerat Insomnia sejak aku terlebih dulu mencintai Literasi. Tapi jika kau suruh aku tidur, aku pasti akan tidur sayang. Tapi kurasa kau tidak perduli. Baiklah, sepertinya aku tak perlu menunggu dan bersabar lagi hanya untuk sebaris kalimat itu. Jika kau enggan mengucapkannya, aku saja yang bilang “Selamat tidur, SAYANG.” Semangat untuk aktifitasmu besok pagi ya, Selamat KKN J *waiting you.

Medan, 04/07/13 | 01.30 WIB
Beranda Penantian.,


1 komentar: