Sabtu, 06 Agustus 2016

# PERSONAL # TIPS

Genggam Indonesia dengan Tindakan, Bukan Sekedar Omongan

Genggam Indonesia dengan Tindakan, Bukan Sekedar Omongan
Menjelang datangnya 17 Agustus yang ke 71 nanti, tentunya akan membuat kita flashback ke belakang. Apa saja sih yang sudah kita kontribusikan untuk Indonesia? Atau selama ini kita hanya bisa berkoar-koar bahwa Indonesia belum merdeka? Indonesia secara tidak langsung masih dijajah oleh beberapa kalangan? Oh, tentu saja bukan begitu caranya menyambut hari kemerdekaan. Kita sebagai generasi muda harusnya berperan penting dalam kemajuan Indonesia Raya. Tentunya dengan aksi nyata, bukan sekedar karya kata atau omongan semata.

Nah, saya akan berbagi sedikit knowledge sharing tentang hal-hal sederhana yang saya lakukan guna memberikan sedikit kontribusi untuk Indonesia dalam mendidik calon penerus bangsa. Sebagai tenaga kependidikan di salah satu sekolah negeri di kota Medan, saya dituntut untuk benar-benar menggunakan ilmu pengetahuan, guna mendidik anak didik yang masih sangat rawan cara penangkapan ilmunya. Bagaimana tidak, ya anak-anak seumuran tujuh hingga sepuluh tahun tentunya lebih akan cepat menangkap ilmu seperti apa yang dia lihat dan dengar. Ilmu yang anak-anak dapati dengan teori saja, kecil sekali kemungkinan akan diserap dan dipraktikkan oleh anak-anak.
Budayakan Senyum Sapa Salam
Di dalam materi pembelajaran, tentunya kita juga harus menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri anak. Contohnya adalah membiasakan anak-anak memberi salam kepada guru saat pagi memasuki gerbang sekolah. Secara logikanya, tentu guru harus datang lebih pagi, nah dengan begitu praktik tersebut bisa menyampaikan kepada anak-anak bahwa “gurunya saja sudah datang lebih awal, masa muridnya telat.” Dan dengan menanyakan apakah anak-anak sudah sarapan pagi atau belum juga merupakan praktik agar membiasakan anak-anak menjaga kesehatannya dengan sarapan sebelum pergi sekolah. Serta dengan pelukan kecil dan mengelus kepalanya juga menunjukkan perhatian kecil bahwa hidup di lingkungan manapun harus berbarengan dengan rasa kasih sayang yang tulus. Jika anak-anak sudah nyaman dan senang dengan guru-gurunya tentu anak-anak akan senang belajar.
Toleransi Beragama
Kemudian sebelum memasuki ruang kelas, pembiasaan baris di lapangan merupakan nilai yang sangat penting untuk kedisiplinan anak. Terutama dalam kerapian baris-berbaris dan rasa tanggung jawab anak untuk mendengarkan guru yang menyampaikan pesan di depan barisan, mengajarkan anak agar tidak bercerita dengan teman-temannya dalam barisan. Usai berbaris tentunya harus diakhiri dengan doa bersama yang tidak membeda-bedakan agama. Selalu mengajarkan tentang kerukunan beragama kepada anak. Agar nantinya di keesokan hari tidak akan ada perselisihan dalam beragama. Sebab tolerasi beragama itu penting diajarkan sejak dini.
Pada metode belajar-mengajar di dalam kelas, tidak harus melulu dengan metode susunan bangku baris memanjang ke belakang dengan dua orang dalam satu meja. Sistem begitu saya nilai belum efektif untuk mengembangkan cara berpikir anak. Sebab dengan membuat susunan bangku bermodel diskusi akan membuat anak lebih mengeluarkan kreatifitasnya dalam belajar. Lebih banyak masukan dari teman-temannya, bukan hanya dari satu teman saja.
Metode Pembelajaran dengan alat peraga
Memasuki materi pembelajaran, saya lebih membiasakan anak belajar dengan alat peraga. Seperti ketika mengajarkan anak untuk mengenal sayuran, metode melihat gambar sayur dalam buku mungkin sudah merupakan metode lama, anak-anak akan cepat mengingat dengan melihat dan menyentuh langsung benda yang dimaksudkan. Maka dari itu, saya secara langsung memperlihatkan sayur-sayuran di dalam setiap kelompok, dan dengan metode bermain siapa yang terlebih dahulu menebak nama sayur tersebut, saya akan langsung memberikan apresiasi dan pujian sehingga membuat anak-anak lebih aktif dalam belajar.
Belajar di luar ruangan
Belajar pembibitan tanaman
Belajar kompos sampah dari daun kering
            Selain metode belajar di dalam kelas, saya juga melakukan motode belajar di luar ruangan. Fungsinya agar anak-anak tidak jenuh belajar di dalam kelas saja. Karena belajar di alam terbuka akan membuat anak lebih fresh. Seperti belajar langsung bagaimana caranya bercocok tanam, menyayangi dan merawat tumbuhan dengan baik. Diberi pupuk dan disiram air setiap hari, dipraktikkan langsung di lapangan agar anak-anak mudah mengingatnya.
Berdongeng menambah kreatifitas siswa
            Sesekali pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, saya menyelipkan sesuatu yang mereka suka. Yaitu berdogeng. Pada dasarnya anak-anak sangat suka mendengarkan cerita, dengan begitu mereka akan dengan cerdasnya berimajinasi. Pembelajaran dengan berdogeng tersebut saya tutup dengan meminta siapa anak-anak yang mau maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali apa yang saya ceritakan. Dan hasilnya anak-anak sangat antusias menerima tawaran saya untuk maju ke depan kelas satu persatu. Metode pelajaran yang tidak monoton tentunya akan sangat disukai oleh anak-anak.
Membuat karya ilmiah dari bahan bekas
Memanfaatkan botol-botol bekas untuk pot bunga penghias halaman
            Mata pelajaran lain adalah bereksperimen. Nah, setiap kelompok ditugaskan untuk membuat sesuatu dari satu tema yang saya perintahkan dari bahan-bahan bekas. Dengan imajinasi dan kreatifitas kelompok, anak-anak tentunya akan membuat sesuatu yang luar biasa, sederhana namun bermanfaat. Seperti membuat saluran air dengan kincir angin sederhana dan kreatifitas lainnya.
Budayakan membaca setiap hari
Dan yang tidak kalah penting dari semua metode pembelajaran yang saya ajarkan adalah membaca buku bersama di dalam perpustakaan. Metode ini adalah metode yang sangat efektif dalam membuat anak-anak rajin membaca. Pasalnya setelah membaca saya akan menugaskan mereka menuliskan kembali ringkasan apa yang mereka baca dan kemudian satu persatu akan dipresentasekan ke depan kelas. Dalam metode ini banyak sekali pengetahuan yang akan didapatkan oleh anak-anak.
Budayakan menabung
Study tour ke Museum
Budayakan menulis apa yang dilihat dan didengar
Nah, di dalam kelas saya juga menanamkan nilai Hemat Pangkal Kaya dengan Menabung. Tentu slogan ini bukan hanya dijuluki saat zaman saya kecil dulu, saya masih percaya akan slogan ini dan tentunya mempraktikkannya pada anak-anak. Jadi, pada setiap kelompok saya memberikan mereka satu kotak tabungan. Setiap sebulan sekali kami merencanakan pembelajaran dengan metode study tour. Pada akhir bulan kami akan sama-sama membuka tabungan tersebut dan sepakat pergi kemanapun sesuai dengan budget yang kami punya. Bulan lalu kami merencanakan study tour ke museum. Selain mendapatkan manfaat refreshing belajar di luar kelas, tentunya tetap mendapatkan ilmu pelajaran. Jadi, tabungannya tidak sia-sia bukan?
Gencarkan teknologi informasi yang sehat bagi anak
Nah, di era yang semakin modern ini. Anak-anak juga tidak boleh ketinggalan teknologi. Jika banyak orangtua yang khawatir anaknya akan melakukan hal buruk karena internet, seharusnya para orangtua ikut andil dalam hal ini. Jika di sekolah anak-anak menggunakan internet dengan pendampingan guru, nah di rumah orangtua juga harus mendampingi anak-anaknya. Selalu mengetahui apa yang dikerjakan anak-anak, agar anak-anak tidak terjerumus pada sesuatu yang tidak diinginkan.
Agar anak menjadi juara dalam berkompetisi
Agar anak menjadi kebanggan Indonesia
Agar anak kenal budaya negerinya sendiri
Begitulah yang saya lakukan untuk berusaha berbagi ilmu dengan anak-anak. Dengan sepenuh hati mendidik anak negeri. Tidak dengan kekerasan apalagi dengan nada suara tinggi, terus menginspirasi negeri dengan sepenuh hati tanpa pamrih. Karena anak-anak sesungguhnya bisa berkembang dengan baik bila dipandu bersama rasa kasih sayang. Dengan begitu, sebagai orangtua dan tenaga pendidik kita harus mendukung kegiatan positif anak-anak agar terus berprestasi mengharumkan nama negeri kita sendiri, Indonesia. Yuk menginspirasi Indonesia dengan melakukan kebaikan mulai dari lingkungan dan pekerjaan kita sendiri.
Untuk menyambut kegiatan tujuhbelasan tahun ini, saya cantumkan juga kegiatan upacara serta perlombaan pada perayaan tujuhbelasan tahun lalu. Perlombaan yang diikuti dengan antusias anak-anak. Di dalam perlombaan tersebut juga tentunya menyelipkan pembelajaran bahwa di dalam setiap kompetisi pastilah harus sportif dan siap kalah atau menang. Dirgahayu Indonesia ke-71. Indonesia Lebih Baik dengan Kerja Nyata. Ayo genggam Indonesia dengan Tindakan bukan sekedar omongan. MERDEKA!
Melatih kekompakan anak pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia
Melatih konsentrasi anak pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia
Melatih kerja sama tim pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia
Pasukan Pengibar Bendera
Imajinesia Inspirasi Indonesia #TMMINspirasi
#InspirasiIndonesia #IMAJINESIA #TMMINspirasi


2 komentar:

  1. Salut sekali dengan tulisan yang dibagikan oleh mbak Rezita.
    Karena Pendidikan yang berkualitas adalah modal dasar dan utama Untuk Indonesia menjadi lebih Maju dan 100 % Merdeka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak. Indonesia akan semakin baik dengan pendidikan yang baik.

      Hapus