Selamat pagi, kekasih. ini tepat pukul 00.00 malam, dimana rembulan
sempurna membundar dengan bintang-bintang bertaburan menjadi dayang-dayang,
dimana angin sempurna mendekap kuduk, dimana jangkrik pun tak kuasa menahan
desah, pun aku yang tak kuasa memelukmu dalam gigil yang haru.
@daycan_ |
Sudah lelapkah engkau dalam menyambung mimpi-mimpi malammu? Ataukah
kau tetap terjaga menungguku membisikkan sesuatu di hari lahirmu? Aku tahu, kau
pasti sedang menanti, berharap-harap cemas akan ada puisi romantis yang aku
bacakan untukmu selarut ini, atau sekedar kata-kata manis penghantar harapan-harapan
yang kian meninggi.
Hai tapi lihatlah, rembulan memudar, bintang-bintang memendar. Satu
persatu rinai itu menghujam bumi, tergelincir dari atap rumah-rumah kita. Kau
tahu kan, apa yang harus kita lakukan saat hujan pertama jatuh? Menengadah
jemari dan tak henti meminta dalam dekap doa-doa. Semoga hujan ini jawaban dari
semua pinta yang kita lontarkan.
Hei lelakiku, ini tahun pertama dimana kau merayakan hari lahirmu
bersamaku, setelah juga kali pertama kita merayakan hari lahirku kemarin. Di
hari ini yang datang hanya setahun sekali ini, kau pasti mengharapkan sesuatu
yang spesial, sekalipun kau katakan kau tidak inginkan apapun selain aku, tapi
aku tahu kau pasti mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekedar puisi romantis,
atau sekedar peluk hangat penghilang resah.
Sayang, aku tidak punya apapun untukmu. Dari sekian banyak anugerah
Tuhan yang ada padaku, aku hanya bisa berikan satu hal untukmu. Waktuku,
menyerahkan sisa-sisa umurku untukmu. Selalu menemanimu, menjagamu,
menghiburmu, memelukmu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Tidak ada yang lain,
maka maafkanlah aku. Harusnya kau dapatkan sesuatu, tapi aku tak mampu untuk
itu.
Aku pun tak mampu menggores kenangan indah, yang aku bisa hanya
berjalan mengiringimu menuju hari lahir berikutnya, selanjutnya dan hingga
pintu lahir tertutup seutuhnya.
Day, selamat ulangtahun. Aku menyanyangimu, mencintaimu.
Medan, 05 September 2015
Kekasihmu, Perempuanmu. Ney_
*satu mimpimu yang bisa aku wujudkan. Menyebut namamu dalam rumah
mayaku ini. Semoga kelak, aku mampu menjadi perempuan yang akan selalu jadi
alasan terwujudnya mimpimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar