Kamis, 31 Agustus 2017

Menjadikan Medan Duta Kota Tertib Lalulintas

"Medan kota kita tercinta, kini nampak lebih bergaya. Jalan dan taman kota, rapi bersih terpelihara. Masyarakat dan Pemerintah kota, bekerja sama dan sama-sama bekerja. Lestarikan Medan metropolitan demi kemajuan bersama." 

Lirik Lagu Mars kota Medan tersebut menujukkan bahwa Medan adalah Kota metropolitan dengan kemajuan tatanan kota, serta Sumber Daya Manusia yang bekerja sama dalam membangun jalan dan taman kota yang rapi, bersih dan terpelihara. Namun apakah lirik lagu tersebut sudah benar-benar menggambarkan sistem transportasi yang teratur dan mampu menjadikan kota Medan sebagai Duta Kota tertib lalulintas?

Sebagai kota metropolitan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, tentu Medan harus benar-benar berbenah, tidak hanya dari segi perdagangan, pariwisata, pendidikan namun juga transportasi. Bagaimana tidak? Transportasi menjadi jantung hidupnya suatu kota, termasuk Kota Medan yang menjadi Ibukota Sumatera Utara ini. Jumlah penduduk yang tinggi dengan aktifitas yang padat tentu akan membuat sistem transportasi di Kota Medan menjadi sangat penting, apalagi dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat serta kapasitas jalan yang belum seimbang. Minimnya Sumber Daya Manusia yang menggunakan angkutan umum, meningkatnya kendaraan pribadi, fasilitas pejalan kaki, ketersedian halte hingga pembeda antara jalan untuk kendaraan umum dan kendaraan pribadi.

Intensitas kendaraan di Kota Medan didominasi oleh kendaraan sepeda motor, karena mudahnya masyarakat memiliki sepeda motor dengan cara kredit hingga pentumbuhannya pun membludak, sedangkan kapasitas jalan raya tidak mumpuni menampung kendaraan yang begitu banyak. Apalagi di jam-jam sibuk, kepadatan tersebut bahkan menyebabkan kendaraan dengan mudahnya mengambil trotoar jalan sebagai jalur dan mengenyampingkan hak pejalan kaki.

Ketidakberaturan masyarakat dalam berlalulintas menyebabkan tidak sedikit peristiwa kecelakaan terjadi, bahkan penyebabkan kematian. Pengguna jalan tak pelak menjadi korban ugal-ugalan pengendara. Maka dari itu sangat diperlukan beberapa langkah sederhana untuk menghindari kecelakaan lalulintas guna keselamatan bersama.

4 Langkah Sederhana untuk Keselamatan Berlalulintas


1. Gunakan Pengaman dan Lengkapi Dokumen Kendaraan

Sebenarnya, pengendara yang telah memiliki SIM harusnya sudah paham betul pola tertib lalulintas, karena saat mengurus SIM, polisi sudah memberikan pembelajaran tentang lalulintas dan bekendara, namun bagaimana mungkin masih ada saja pengendara yang lalai? Ada dua faktor: pertama, pengendara mendapatkan SIM lewat calo, yang kedua pengendara yang tidak peduli pada keselamatan diri dan sesama.

Hewan aja pakai helm, masa kita engga? Sumber foto: Teresa Patria
Tidak sedikit kasus pengendara mendapatkan SIM lewat calo tanpa melalui tes terlebih dahulu, alhasil pengendara tersebut tidak mendapatkan pembelajaran. Kemudian pengendara yang sudah melewati tes SIM pun ada juga yang tetap melanggar peraturan, dengan tidak membawa SIM, tidak memakai helm atau sebagainya. Ada banyak sekali faktor dan alasan. Namun yang namanya kesalahan tetap saja kesalahan. Harus dibenahi dan jangan diulangi.

Pengendara yang baik harusnya memiliki dokumen yang lengkap dan mengenakan pengaman yang Standar Nasional Indonesia (SNI), mulai dari Helm untuk sepeda motor, bukan hanya memakai helm karena di depan polisi namun juga karena untuk keselamatan diri, dan menggunakan safety belt bila menggunakan mobil. 

2. Mematuhi Rambu-rambu Lalulintas

Kalimat sederhana namun sangat sulit sekali praktiknya, ya mematuhi rambu-rambu lalulintas. Mengapa? terkadang ya ada saja alasan kepentingan pribadi yang tidak memperdulikan kepentingan sesama. Seperti menerobos lampu merah hanya karena buru-buru? Kita semua memiliki kesibukan dan kepentingan masing-masing, namun tidak sedikit oknum yang tidak sabaran dalam berkendara, tidak memperdulikan keselamatan padahal dengan melanggar lampu merah bukan hanya resiko ditilang namun juga resiko kematian.

Sumber foto: hukumonline.com
Bahkan dewasa ini, pihak kepolisian yang berjaga di jalan raya kebanyakan dianggap sebagai "alat" penakut warga. Loh kok begitu? pasalnya banyak pengendara yang hanya berhenti di belakang garis zebra cross karena ada polisi di simpang lampu merah tersebut, kalau polisinya tidak ada? pengendara tersebut malah bertandang di depan zebra cross, alasan ingin cepat, ntar keburu kena lampu merah lagi. Nah loh, harusnya semua itu kembali pada kesadaran diri kita masing-masing. Polisi hanya bertugas menertibkan lalulintas, mematuhi rambu-rambu lalulintas adalah kesadaran kita bersama.

3. Utamakan Naik Kendaran Umum daripada Kendaraan Pribadi

Intensitas kendaraan pribadi lebih banyak daripada kendaraan umum. Karena mudahnya memiliki kendaraan pribadi lewat jalur kredit. Maka dari itu titik kemacetan semakin tinggi, bahkan dua jalur kendaraan bisa seolah menjadi satu jalur karena pengendara yang menggerus jalan dan tak mau kalah, alhasil jalur satunya terhalang oleh pengendara yang tidak sabaran dan akhirnya menyebabkan kemacetan panjang.


Maka dari itu ada baiknya kendaraan umum harus dibenahi hingga masyarakat mau menggunakan kendaraan umum dan sedikit demi sedikit mengurangi intensitas kendaraan pribadi, dengan begitu kapasitas kendaraan di jalan raya pun berkurang dan meminimalisir kemacetan.

Di Medan, pemerintah sudah menggalakkan program Ayo Naik Bus dengan jenis bus Mebidang berwana biru. Namun jalur perjalanannya masih sekitaran kota, dengan menunggu di halte, penumpang dengan tujuan tertentu akan menikmati fasilitas bus Mebidang.

4. Memberikan Hak pada Pejalan Kaki

Zebra Cross dan Trotoar adalah hak pejalan kaki, namun ternyata tidak sedikit pengendara yang malah memanfaatkan fasilitas itu untuk kepentingan pribadi. Seperti trotoar yang digunakan untuk berjualan dan zebra cross yang disalahgunakan pengendara untuk menunggu lampu merah. Letak zebra cross yang berdekatan dengan traffic light membuat pengendara tidak sabaran mengantri di belakang zebra cross, meski sudah ada peringatan yang memerintahkan untuk berhenti di belakang garis.

Sumber foto: hukumonline.com
Akibat dari tidak beraturnya pengendara memanfaatkan zebra cross sebagai alat menyebrangan untuk pejalan kaki, tidak sedikit pejalan kaki yang terhalang untuk menyeberang, bahkan akhirnya harus menyeberang dengan menyelip di antara jejeran kendaraan yang menunggu traffic light. Kemudian untuk penggunaan trotoar yang digunakan berjualan juga sangat merugikan pejalan kaki, akibatnya pejalan kaki harus berjalan di bahu jalan dan menimbulkan resiko terserempet kendaraan yang melaju dan tidak sedikit kasus kecelakaan terhadap pejalan kaki yang terjadi terjadi karena pedagang menggunakan trotoar untuk berjualan.

Bahkan pengendara yang tidak sabaran akan kemacetan juga tidak enggan menggunakan trotoar sebagai jalur, malah dengan tidak merasa bersalah mengklason pejalan kaki meski tahu kalau trotoar adalah hak pejalan kaki. Trotoar di Medan, kebanyakan sudah dibuat lebih meninggi daripada jalan raya, guna menjadi pembeda antara hak pejalan dan pengendara. Kembali pada kesadaran para pengendara untuk memenuhi hak pejalan kaki dengan tidak melewati trotoar sebagai jalur berkendara agar tercipta keselamatan bersama.

Selain 4 langkah sederhana untuk ketertiban berlalulintas tersebut, sudah sepatutnya kota Medan memberlakukan sistem e-Tilang. Mengapa? kini kita sudah sampai di era yang serba canggih, segala macam aktifitas lebih mudah hanya dengan sentuhan jari. Sering terjadi bila tidak ada polisi di persimpangan lampu merah, maka pengendara sering lalai terhadap peraturan. Maka e-Tilang ini diberlakukan untuk penilangan bilamana tidak terjangkau polisi.

Beberapa Langkah Menerapkan e-Tilang untuk Medan Tertib Lalulintas


1. Menggunakan CCTV Berkapasitas Penglihatan Hingga Plat Polisi Kendaraan

Dewasa ini, Indonesia khususnya Medan memang sudah menggunakan CCTV sebagai alat pemantau dalam ketertiban lalulintas. Namun CCTV tersebut belum berkapasitas penglihatan hingga detail pada plat polisi. Berdasarkan video dari CCTV lalulintas, banyak didapati pelanggaran lalulintas, hingga kecelakaan yang menyebabkan kematian. Namun terlihat tidak begitu detail. Maka dari itu, Medan disarankan untuk menerapkan CCTV dengan kapasitas penglihatan hingga plat polisi kendaraan.

2. Plat Polisi Kendaraan yang Melanggar Lalulintas akan Terekam Kamera CCTV 

Dengan kapasitas CCTV yang sudah menerapkan penglihatan detail, maka pengendara yang melanggar rambu-rambu lalulintas akan secara otomatis nomor plat polisi kendaraan tersebut akan terekam oleh kamera CCTV. Data plat polisi semua kendaraan sudah terdaftar di sistem informasi secara online. Maka dari itu, pemerintah harus membuat website dimana di dalamnya terdapat informasi publik yang bisa diakses oleh siapa saja yang memiliki kendaraan. Dengan memasukkan plat polisi, maka pengendara bisa mengakses bukti pelanggaran yang ia lakukan.

3. Denda atas Pelanggaran Lalulintas akan Otomatis ke Tagihan Pajak Kendaraan

Nah, biasanya polisi yang bertugas di rambu-rambu lalulintas akan langsung menindak tegas para pelanggar lalulintas, namun bagaimana bila yang tidak terjangkau polisi. Maka penerapan e-tilang inilah solusinya. Denda yang dikenakan kepada pengendara akan masuk ke tagihan pajak, dengan sebelumnya akan ada pemberitahuan lewat email atau SMS yang masuk ke data pengendara yang telah didaftarkan terlebih dahulu saat memiliki kendaraan.

4. Membayar Denda kepada Petugas setelah Melihat Bukti Rekaman Pelanggaran di Situs Resmi

Pelanggar mungkin akan mengelak bila menerima pemberitahuan bahwasanya ia telah melanggar peraturan lalulintas, namun rekaman CCTV tidak bisa dipungkiri, maka rekaman tersebut akan terdata langsung di situs resmi pelanggaran lalulintas, dimana di situs tersebut pengendara bisa melihat langsung pelanggaran yang ia lakukan dengan login menggunakan plat polisi kendaraannya. Setelah ia melihat bukti tersebut, maka ia harus membayar denda sesuai dengan peraturan yang berlaku.  

Saran di atas diperuntukkan pengendara, bagaimana dengan pejalan kaki yang sebenarnya juga banyak melakukan kesalahan? yang salah satunya enggan menunggu di halte tempat dimana penumpang menunggu dan turun dari angkutan umum. Pejalan kaki terkadang merasa tidak diadili karena haknya sebagai pejalan kaki sering disalahgunakan. Coba saja kalau fasilitas yang disediakan untuk pejalan kaki benar-benar dipergunakan untuk mereka tanpa ada pihak lain yang menyelewengkan.

Harus diberi ketegasan pada angkutan umum untuk tidak menerima penumpang yang tidak menunggu di halte yang disediakan, dengan begitu maka jalan raya akan tertib. Penumpang mau tidak mau harus menunggu di halte karena supir angkutan umum tidak menerimanya bila menyetop di jalan lain selain halte.

I N S P I R A S I   6 0   T A H U N   A S T R A

Halte sebagai sarana naik turun penumpang menjadi sarana yang sangat penting untuk ketertiban dalam berlalulintas. Untuk melindungi hak-hak pejalan kaki, halte berperan penting dalam wadah menunggu angkutan umum. Pasalnya, kemacetan sering terjadi karena penumpang kerap menunggu di simpang jalan. Alasannya bisa karena enggan berjalan jauh ke halte, agar lekas mendapatkan angkot dan alasan yang paling urgen adalah karena fasilitas halte yang belum memadai hingga membuat penumpang enggan menunggu di halte dan banyak juga pihak yang menyalahgunakan halte, diantaranya tidak sedikit pengemis menjadikan halte sebagai tempat tidur, tidak menjaga kebersihan hingga penumpang enggan menunggu di halte yang kotor.

Dengan kapasitas bus dan angkutan kota yang sedikit, kemungkinan menunggu di halte pun akan membuat penumpang tidak kebagian angkutan, makanya lebih memilih menunggu di persimpangan agar lebih lekas mendapat angkutan.

Maka dari itu, dalam rangka memperingati Inspirasi 60 Tahun Astra, PT. Astra International, Tbk membentuk Revitalisasi Halte dengan bentuk Program Inspirasi Halte Bersih. Program ini bertujuan untuk merenovasi dan membersihkan 600 halte di 60 kota yang tersebar di Indonesia. Aksi sosial dari PT. Astra International Tbk ini adalah bagian dari Engagement Program terkait 4 pilar Corporate Social Responsibility (CSR) Astra (Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan UMKM). Khusus di Medan, program yang termasuk dalam Inspirasi 60 Tahun Astra ini melibatkan Grup Astra Medan yang kemudian menggelar Action Halte Medan Bersih.

Sumber foto: medan.tribunnews.com
Ada 12 halte di kota Medan yang menjadi lokasi kebersihan, PT. Astra International Tbk sekaligus mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga dan merawat halte demi keselamatan bersama dan juga bagian dari gerakan Indonesia Ayo Aman Berlalulintas. Selain dibersihkan, halte juga dicat dan direnovasi agar halte terlihat lebih baik dan membuat penumpang lebih kerasan menunggu di halte daripada di persimpangan.


Selain merawat halte, sebagai pemilik kendaraan yang baik, kita juga harus menjaga kendaraan yang dimiliki, karena kemacetan dan kecelakaan lalulintas banyak terjadi dikarenakan kendaran yang melaju dalam keadaan tidak layak, seperti rem blong, asap knalpot yang hitam dan menggagu pengendara di belakangnya, menimbulkan polusi dan bila mogok di tengah jalan bisa menyebabkan kemacetan. Maka dari itu servislah kendaraan yang kita miliki setiap enam bulan sekali untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara. Seperti yang di kampanyekan oleh Toyota Astra, demi kesalamatan bersama kita harus memenuhi hak kendaraan dan melaksanakan kewajiban sebagai pengendara di jalan raya.


Inspirasi 60 Tahun Astra dalam menggalakkan Revitalisasi Halte ini bukan hanya dilakukan di Medan, tetapi tersebar di 60 kota. Kegiatan ini bertujuan guna memberikan inspirasi bahwa halte menjadi salah satu cara menertibkan lalulintas. Dengan begitu, diharapkan Medan mampu menjadi duta tertib lalulintas, bukan hanya dari segi halte namun juga dari segi ketaatan dan ketertiban dalam berkendara.

51 komentar:

  1. Wah, keren banget solusinya mbak. Pakai CCTV yang jelas ngelihat plat kendaraan, jadi memudahkan kerja polisi. Semangat untuk perubahan yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Niatnya memang lebih memudahkan kinerja polisi. Semoga kelak membantu membuat Medan lebih tertib.

      Hapus
  2. Medan dikenal dengan suara klasonnya yang dahsyat dan makanannya yang sedaaaaap. Kalau diterapin begini, bisa damai nih lampu merah di Medan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan kalau rakyatnya solid nerapinnya, Insya Allah Medan bakal tertib.

      Hapus
  3. Aku baru tau deh kalau Astra ada program bersih-bersih halte ini, kegiatan positif banget untuk merubah citra halte yang buruk akan pengemis yang sering mangkal dan tempel-tempelan di dindingnya, apalagi kadang ada halte yang bau pesing, duhhh gak sanggup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bener deh. Beberapa memang ada halte yang tmpt mangkal pengemis. Tapi dengan program dari Astra ini halte di Medan jadi bersih kembali.

      Hapus
  4. Terimakasih infonya Dear, sangat membantu, apalagi tips atau langkah2 yg sederhana dan sekaligus pemahaman perihal tipS e-tilang yang Mudah dipahami. Semoga ber efek besar ya bagi kemajuan transportasi Kota Medan. #bangganya baca tulisan ini Dera 🤗😍😍

    BalasHapus
  5. Terimakasih infonya Dear, sangat membantu, apalagi tips atau langkah2 yg sederhana dan sekaligus pemahaman perihal tipS e-tilang yang Mudah dipahami. Semoga ber efek besar ya bagi kemajuan transportasi Kota Medan. #bangganya baca tulisan ini Dear 🤗😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat kali ngetiknya sampe typo ya Dear hihi

      Hapus
  6. Pemikiran yang out of the box sekali, semoga bisa diterapkan di Medan untuk ketertiban lalulintas kota Medan dan jadi Duta Tertib Lalulintas, bangga jadi anak Medan.

    BalasHapus
  7. Aaaaa salfok sama Anjing yang pake helm, yakali anjing aja pake helm, masa kita manusia kagak. Yuk ah jadi pelopor lalulintas, patuhi peraturan hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luucyuuu kan hehe Anjing aja mau ah taat peraturan ya. Kita harusnya lebih dari itu yakan.

      Hapus
  8. Wopp selain ada duta anti narkoba dari Medan, next Medan bakal jadi Duta Tertib Lalulintas, semangat terus Medan. HORAS Bah!

    BalasHapus
  9. Keren banget aksi Astra bersih-bersih halte, sebagai angkoters aku bangga deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, angkoters harus bangga nunggu di halte.

      Hapus
  10. Semangat terus untuk warga Medan dalam membenah lalulintas agar menjadi tertib, semoga berkurang suara klakson yang ngerih-ngerih sedap dengarnya di lampu merah hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciri khasnya mah begitu mbak, semoga meski suara klaksonnya gede, lalulintasnya tetap tertib.

      Hapus
  11. Wah CCTV bisa ngelihat hingga BK, bakal keliatan dong ntar muka cantikku kalau nangkring di lampu merah hihi. Teknologi kini harus dimanfaatkan untuk kebaikan, ganbatte.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbaknya narsis xixixi, teknologi bakal berkembang. Jadi ingat film 3 Idiot hehe

      Hapus
  12. Bener banget, ayo galakkan naik bus daripada naik kendaraan pribadi. Sekarang mah, satu mobil satu orang, macetnya gak nanggung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo naik bus, selagi belum banyak bus. Yuk ah naik angkot dulu.

      Hapus
  13. Medan kota kita tercintaaaaaa, waaaah kangen jadi paduan suara nyanyi lagu ini. Jadi nostalgia deh baca blog ini. Eh ada icon baru kota Medan, sedaaaaap up to date informasinya, good job!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cieeee nostalgia, pasti suaranya bagus banget ya. Salam kenal. Medan bangga memilikimu ceilaaaa

      Hapus
  14. Menyoal pengendara yang suka nyerobot trotoar, aku kadang suka kesel. Bahkan kdang pejalan kaki malah yg menghindar, takut ketabrak, pdhal kan haknya pejalan kaki. Kesadaran pengandara yg gak sabaran harus ditingkatkan lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah sebagai pejalan kaki justru aku lebih kesel, huhu.

      Hapus
  15. Bagus sarannya, semoga sukses diterapin di Medan kalau bisa juga Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga ya. Medan bakal jadi Kota Duta Tertib Lalulintas.

      Hapus
  16. Bangga kali sama kakak awak, semangat terus berkontribusi positif untuk kota tercinta lewat passion yg kita bisa. Hwating..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woop makasih adek awak, doakan kakakmu ini ya haha.

      Hapus
  17. Sep bah kakakku, Medan kali memang. Anjingnya itu bikin salfok ajaya haha

    BalasHapus
  18. Artikelnya sangat menuntun ke jalan yang benar.. Horas Medan! semangat nessss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah ngerih kali statementnya, semacam pedoman gitu menuntun ke jalan yg benar.

      Hapus
  19. Kita sebagai generasi muda harus sebagai promotor berkendera yang baik di jalan raya agar terciptanya ketertiban berkendara yang baik dan benar karena ada istilah bahwasanya kalau ingin melihat suatu negara yang maju liat lah masyarakatnya dijalan raya dalam berkendara semoga dengan adanya artikel dek nesiaa menjadikan pedoman dalam berkendera..

    gambateee horasss yahobu,majuah-juah,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaap, selain dilihat dari jalan raya, jug bisa dilihat dari pasar raya nya. Semoga Medan jadi kota duta yg menginspirasi. Horas mejuah-juah!

      Hapus
  20. perubahan itu dimulai dari niat, karena niat yang baik diawali dengan kebaikan. begitu juga lalu lintas yang baik akan berdampak bagi pengguna nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apapun yg dilakukan dari hati semoga hasilnya juga baik. aamiin.

      Hapus
  21. wah bagus ni ide-ide anak muda kreatif, kalau semua generasi muda punya pemikiran positip kayak tulisan ini maka masa depan bangsa akan lebih cerah lagi di berbagai bidang. Congratulation to this opinian

    BalasHapus
  22. Tulisan yang sangat bagus, terlebih lagi tulisan ini bisa membuka pola pikir masyarakat kota medan yg sukar menerima perubahan untuk kebaikan.

    Dan tulisan ini juga menjadi bisa menjadi tamparan keras buat pemerintah kota medan dan juga Satlantas Kota Medan, serta masyarakat secara keseluruhan.

    Semoga saja melalui tulisan ini kita semua, khususnya masyarakat Kota Medan, bisa melakukan perubahan yang lebih baik. Karena perubahan itu harus di mulai dari diri sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimkasih bang Ilhaaam :D semoga Medan semakin lebih baik terutama dalam hal lalulintas.

      Hapus
  23. Kak, aku punya impresi buruk dengan lalu lintas Medan. Berisik, nggak sabaran, pelan dikit diklakson, menyeberang jalan diklakson. Pejalan kaki, pengguna angkutan umum, dan sesama pengguna kendaraan pribadi rasanya juga nggak nyaman di sana. Aku pikir menjadikan Medan tertib berlalu lintas adalah sebuah PR besar, sangat besar, tapi bukan berarti tidak mungkin :)

    Btw baru tau soal bus biru itu. Fyi kak, bus Ayo Naik Bus itu memang bantuan dari Kemenhub ke beberapa kota. Selain Medan, juga ada di Jakarta, Bandung, Jogja. Kemarin pas ke Medan cuma liat angkot sama bentor, wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, Medan memang memiliki citra seperti yang kamu bilang soal klakson. Namun dengan kinerja kita bersama bukan tidak mungkin Medan menjadi Duta kota tertib lalulintas.

      Oh ya, soal bus yang biru, di Medan sudah lumayan banyak meski tidak terlalu terlihat karena memang jalurnya sedikit, Bus Mebidang ini bisa ditemui dari Medan ke Binjai misalnya.

      Hapus
  24. Dari kelas 2 SD udah tertarik banget sama kota Medan, ngobrol sama orang2 ya g merantau di Jakarta aja seru, belum kesampean tapi ke sana, semoga tahun ini. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Medan logatnya memang khas banget, seru dan menggebu-gebu. semoga bisa dialog langsung dgn orang Medan di kota Medannya ya.

      Hapus
  25. Suatu perubahan yang baik bisa terjadi karena niat dan tekad yang dilakukan bersama-sama. Semangat anak muda kota Medan!

    BalasHapus
  26. wow Medan luar biasa bertransformasi ya. Dulu, aku pernah ke Medan, agak riweuh krn bentornya, hehe. Alhamd sekarang lbh baik ya. Selamat juga yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang juga masih riweh kok, Mbak. Hehe, makasih Mbak Prita.

      Hapus