Rabu, 13 April 2016

Dirgahayu Agnesia ke-22 Edisi Spesial

18 Agustus 2015. Selamat pagi Indonesia, Selamat datang delapan belas Agustus, dirgahayu Agnesia. Selamat terlahir kembali, di usia yang ke dua puluh dua tahun ini, aku bersyukur masih bisa menyungging senyum dengan bahagianya. Apalagi kedatangan orang baru di ruang hatiku *ceilaahh* setelah kemarin aku kira tahun ini hanya akan aku lewati dengan biasa-biasa saja, ternyata Tuhan punya sejuta cara membuat hambanya selalu bersyukur. Alhamdulillah di tahun ini aku wisuda tepat waktu, tapi bertemu kamu saja yang telat, maksudnya kenapa gak dari dulu kenalnya hehe.
  
Tahun ini, selain dikasih hadiah wisuda tepat waktu, aku juga dihadiahin anugerah terindah yang gak pernah bisa aku defenisikan gimana bahagianya. Seperti kedatangan hujan di pagi hari, damai menghirup bau hujan dan tentram terguyur rinai-rinainya, bahkan lebih membahagaiakan dari itu. Jika hujan adalah cinta, maka kamu adalah hujan itu. Dan kita selalu ingat bagaiamana hujan membuat kita saling jatuh cinta *wuihh ini tulisan ulangtahun atau apaa sih :D*
Ada hal yang selalu kita impikan, merayakan ulangtahun di tempat yang selalu kita ingin hujan dan senja ada di sana, Pantai. Bersama sahabat-sahabat tercinta, akhirnya impian itu terwujud. Perjalanan menuju pantai yang lumayan jauh dari perkotaan, kita tempuh bersama hujan yang mengiringi. Setibanya di pantai, ekspektasi bakal ada jembatan yang dulu masih aku lihat ternyata sudah terhantam ombak. Tapi pantai tetap indah dan punya segudang cerita. Meski kehadiran kita tak sampai menunggu senja.
            Selesai perayaan, kita menyusuri pelosok pantai. Biar jauh dari keramaian, sekalipun pantainya memang gak lagi ramai, kita datang bukan pas weekend, jadi kita benar-benar ngerasain itu pantai punya kita. Duduk berdua di tepi pantai menikmati kaki terjamah ombak, membiarkan suara kita silih berganti sahut-menyahut dengan angin. Sesekali angin juga nakal menerbangkan anak rambut dan kerudung. Pasir putih yang lembut masih kalah dengan lembutnya sifatmu memperlakukanku *halaaah ngegombal adek, bang*
Lagi foto pun, sempat aja masih ngeliatin :p
            Semoga bukan hanya terhenti di dua puluh dua ini aku bisa merayakan pengurangan umur ini bersamamu dan kalian. Semoga di dua puluh sekian lainnya hingga habis angka terhitung. Dan semoga impian yang kita impikan menjadi bagian dari skenario indah milik Tuhan. Terimakasih untuk momen spesialnya, Dirgahayu Agnesia. Merdekaaaaaaaa!!

1 komentar:

  1. So sweet.... Amin ya untuk harapan-harapannya.. Bakal indah kok pada waktunya. Sabar.

    BalasHapus