Tepat
seminggu lalu, kutemukan engkau dalam secarik diam, dalam lamunanmu yang juga
aku lamunkan. Mengapa engkau diam? aku memanggilmu dari sini, meski hanya
sebatas gumam, namun aku percaya engkau juga mendengar. Ah mana mungkin, aku
siapa? Kamu siapa? Dari mana landasan bisa kenal. Aku bukan bidadari yang kau
cari tapi engkau pangeran yang kudambakan, kini kutemukan engkau dalam
keramaian, keramaian yang benar-benar membuatmu berbeda, duhai pangeran
almamater merahku, bisakah sedikit putarkan arah kepalamu, lihat kemari, aku
tengah memperhatikanmu.
30-11-2012,
Beranda
cinta, {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar