Sabtu, 06 Mei 2023

Cara Cerdas Mengelola Uang Beasiswa bagi Mahasiswa


Banyak pelajar di Indonesia yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Salah satu beasiswa yang menjadi incaran banyak mahasiswa adalah beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Beasiswa ini dihadirkan untuk membantu para mahasiswa berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi namun terkendala biaya. 


LPDP membuka program beasiswa untuk pendaftaran magister (S2) dan doktoral (S3) baik di tujuan kampus dalam negeri maupun luar negeri. Dana yang diberikan pun cukup fantastis atau sangat besar yang terdiri dari berbagai komponen. Besaran pendanaan yang disalurkan oleh LPDP juga bervariasi tergantung dari wilayah kampus tujuan pendaftar. Proses seleksinya pun sangat ketat karena LPDP benar-benar ingin menyumbang dana bagi mahasiswa yang mempunyai visi dan misi hebat untuk pendidikan di Indonesia. 


Mengingat uang yang diberikan sangat besar dan komponennya bervariasi,  maka penerima beasiswa LPDP harus bisa mengelolanya dananya secara tepat dan bijak. Untuk memudahkan dalam mengatur keuangan, awardee LPDP perlu membuat rekening online. Selain itu, ada sejumlah tips lainnya yang perlu diterapkan oleh awardee untuk mengelola dana beasiswa. 


Tips Mengelola Dana Beasiswa

Pendanaan yang diberikan LPDP bertujuan untuk menunjang awardee agar bisa menempuh pendidikan secara maksimal. Setiap komponen pembiayaan yang diberikan harus digunakan sebaik mungkin agar bermanfaat dan tidak sia-sia. Oleh karena itu, selain dituntut untuk berprestasi dan berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia, seorang awardee juga harus bijak dan pintar mengelola dana beasiswa. 


Berikut sejumlah tips yang perlu diterapkan oleh awardee LPDP dalam mengelola dana beasiswa. 


1. Tentukan Tujuan Finansial Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Langkah penting untuk mengelola dana beasiswa secara tepat adalah dengan menentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Selain membantu memiliki target finansial, memiliki tujuan keuangan juga akan memotivasi Anda untuk rajin mencatat pengeluaran dan menyusun anggaran dengan cermat. 


Anda bisa menentukan tujuan keuangan jangka pendek dengan membuat target keuangan yang ingin diraih dalam waktu dekat, bisa itu satu bulan atau dua bulan. Misalnya Anda ingin membeli perlengkapan untuk menunjang kuliah, seperti laptop, meja belajar, ikut kelas online, membeli buku, dan sebagainya. 


Sementara tujuan keuangan jangka panjang merupakan target keuangan yang ingin Anda capai dalam waktu lebih lama, bisa dalam setengah tahun, 1 tahun, maupun lebih dari itu. Misalnya ingin pergi ke negara lain, membeli rumah, dan sebagainya. Dengan cara ini, Anda bisa mengatur keuangan dengan lebih disiplin. 


  1. Tentukan Budget Mingguan dan Bulanan

Selain menentukan tujuan keuangan, Anda juga harus menyusun budget mingguan dan bulanan. Untuk menyusun anggaran keuangan, Anda perlu mencatat berapa dana beasiswa yang Anda dapatkan dari seluruh komponen dan apa saja pengeluaran yang Anda butuhkan. 


Sebagai mahasiswa, selain pengeluaran untuk kebutuhan hidup setiap harinya, Anda juga harus mencatat keperluan untuk pendidikan. Misalnya kebutuhan untuk membeli buku, biaya publikasi jurnal, menggelar seminar, mengikuti kursus tertentu, dan sebagainya.


Anda perlu menyusun budget mingguan dan bulanan secara rutin agar selalu tahu kondisi keuangan Anda. Selain itu, adanya anggaran keuangan juga membantu Anda menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan. 


  1. Bagi Pengeluaran Menjadi Beberapa Kategori

Selanjutnya Anda juga perlu membagi pengeluaran menjadi beberapa kategori. Tujuannya agar anggaran keuangan menjadi lebih rapi dan pengeluaran bisa terlacak dengan jelas. Anda juga harus menentukan mana kebutuhan yang menjadi prioritas dan yang bisa ditunda atau tidak begitu urgent


Anda bisa membagi pengeluaran menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat kepentingannya. Untuk memudahkan alokasi dana, Anda bisa menyusun tiga kategori pengeluaran, yaitu pengeluaran rutin dan penting, pengeluaran rutin namun tidak terlalu penting, dan pengeluaran tambahan. 


Pengeluaran penting misalnya membayar uang kuliah, biaya sewa tempat tinggal, uang makan, tagihan listrik dan air, ongkos transportasi, biaya internet, dan sebagainya. Untuk pengeluaran rutin namun tidak terlalu penting, contohnya biaya berlangganan aplikasi untuk menunjang kuliah, biaya member perpustakaan, dan sebagainya. Sementara yang termasuk dalam pengeluaran tambahan misalnya makan di luar, membeli pakaian, liburan, nonton konser, dan sebagainya. 


  1. Rutin Melakukan Evaluasi Keuangan



Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi keuangan setiap akhir bulan. Langkah ini perlu Anda lakukan untuk mengetahui kondisi keuangan Anda dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, Anda jadi tahu apakah dalam waktu satu bulan ini pengeluaran Anda berlebihan atau tidak. 


Apabila ternyata pengeluaran membengkak, cek apa saja item-item yang membebani keuangan Anda dan perlu dibatasi atau dikurangi. Misalnya langganan gym yang jarang digunakan, sebaiknya dihapus dan berolahraga dengan jogging atau workout di rumah. Sementara itu apabila pendapatan Anda dirasa masih kurang, Anda perlu menambah penghasilan. 


  1. Sisihkan untuk Menabung dan Dana Darurat

Hal lain yang tidak boleh Anda lewatkan dalam mengatur keuangan adalah menyisihkan untuk menabung dan dana darurat. Buat alokasi tabungan dan dana darurat saat menyusun anggaran keuangan. 


Uang tabungan berguna untuk mencapai target keuangan jangka panjang. Sementara dana darurat berguna sebagai backup atau penyelamat dari berbagai risiko di masa yang akan datang, misalnya jatuh sakit, kecelakaan, terkena bencana alam, dan sebagainya. 


Komponen Pendanaan Beasiswa

Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan SDM di tanah air dan memajukan pendidikan Indonesia, LPDP memberikan pendanaan dengan komponen yang lengkap. Berikut sejumlah komponen pendanaan beasiswa LPDP.


  1. Dana Pendidikan

a. Dana Pendaftaran 

b. Dana SPP/Tuition Fee/Uang Kuliah Tunggal 

c. Dana Tunjangan Buku 

d. Dana Penelitian Tesis/Disertasi 

e. Dana Seminar Internasional 

f. Dana Publikasi Jurnal Internasional


  1. Dana Pendukung

a. Dana Transportasi 

b. Dana Aplikasi Visa 

c. Dana Asuransi Kesehatan 

d. Dana Kedatangan 

e. Dana Hidup Bulanan 

f. Dana Lomba Internasional 

g. Dana Tunjangan keluarga (khusus Doktor) 

h. Dana keadaaan darurat (jika diperlukan


Itulah sejumlah komponen pembiayaan yang akan Anda dapatkan apabila menjadi awardee LPDP. Besarnya pendanaan beasiswa LPDP tersebut tentunya lebih dari cukup untuk menunjang kebutuhan Anda, asalkan Anda bisa mengelolanya dengan cermat dan bijak. Anda bisa membuka rekening online untuk memudahkan mengatur keuangan. Anda perlu memisahkan antara uang kebutuhan hidup dengan uang pendidikan. 


Menggunakan Rekening Online untuk Memudahkan Mengatur Keuangan

Seorang awardee LPDP bertanggung jawab untuk menimba ilmu dengan serius dan memanfaatkan dana beasiswa sebaik mungkin. Untuk memudahkan menabung dan mengontrol keuangan, Anda bisa memanfaatkan rekening online. Salah satu rekening online terbaik yang bisa Anda pilih adalah PermataME

PermataME adalah tabungan online yang disediakan oleh PermataBank untuk memudahkan pengelolaan keuangan di era digital. Pembuatan rekening PermataME bisa dilakukan secara online menggunakan aplikasi mobile banking PermataMobile X yang bisa diunduh di Play Store dan App Store. 

Sejumlah kelebihan yang ditawarkan oleh produk tabungan ini, di antaranya bebas biaya admin tanpa syarat, mendapat bonus saldo di awal, bebas biaya tarik tunai di ATM dan Indomaret, banyak cashback dan diskon merchant, dan gratis transfer ke bank lain tanpa syarat.

Bagaimana cara memiliki tabungan ini? Cara membuka tabungan PermataME dan syaratnya cukup mudah, silakan baca lebih lengkap di laman berikut https://www.permatabank.com/id/tabungan-retail/permatame


Tidak ada komentar:

Posting Komentar