Rabu, 10 April 2013

# JOURNALISTIC

Seminar dan Talkshow Perempuan dan Ruang Publik Saatnya Perempuan Beraksi



       Jaringan Integrity Education Network yang mencakup Universitas Paramadina juga Universitas Sumatera Utara bekerja sama dengan The Asia Foundation mengadakan Seminar dan Talkshow Perempuan dan Ruang Publik pada 8 Januari 2013. Acara yang dimulai sejak pukul 08.30 ini dihadiri oleh beberapa Media yang salah satunya adalah Radio Smart  FM dan juga dihadiri mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Medan seperti Unimed, IAIN juga dari mahasiswa USU sebagai tuan rumah. Acara yang mengangkat topik tentang perempuan ini juga menghadirkan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang merupakan salah satu organisasi Islam yang mencakup perempuan-perempuan hebat khususnya di Medan.
Berangkat dari minimnya kesadaran para perempuan-perempuan Indonesia khususnya Sumatera Utara bahwa para perempuan punya potensi untuk menepis argumen yang menyatakan bahwa perempuan adalah sosok yang lemah dan hanya bisa berkecimpung di dapur, kasur dan sumur. Maka tercetuslah pemikiran untuk mengajak para perempuan-perempuan khususnya yang berdomisili di Medan untuk membuka mata dan beraksi di Ruang Publik bukan hanya di Ruang Private.
Seminar yang digelar di Aula Peradilan Semu Universitas Sumatera Utara ini diisi oleh Mazdalifah, Ph.D dan Budhy Munawar Rahman dengan tema Diskursus Gerakan Ekonomi Perempaun Mandiri di Ruang Publik. Mazdalifah, Ph.D. menyatakan dalam argumennya bahwa Sebenarnya para perempuan memiliki potensi dalam dirinya yang bisa dieksplor khusunya di bidang ekonomi. “Perempuan adalah termasuk dalam masyarakat, maka dari itu sudah seharusnya masyarakat bertindak dan sama-sama berperan serta untuk menjadi subjek dalam lingkungan tersebut dan tidak lagi menjadi objek yang dianggap lemah” tuturnya Mazdalifah.
Ia juga menambahkan bahwa sudah saatnya memberdayakan perempuan bukan dalam konteks mengeksploitasi namun dengan banyak cara yang positif, diantaranya dengan membentuk Yayasan untuk Perempuan Perkotaan Medan yang didirikan pada 22 September 2000. Dari latar belakang minimnya kesadaran perempuan tentang potensi dalam diri para perempuan itulah membuat Mazdalifah berfikir untuk mendirikan yayasan tersebut sebagai salah satu sarana untuk para perempuan di Medan untuk bertindak menggali potensinya. Dengan salah satu program yaitu mandiri dengan membuat dan menjual jamu gendong dan juga bersepeda, selain itu banyak lagi aktifitas yang di lakukan di yayasan itu yang tentunya sangat membantu dan membuka cara berfikir para perempuan untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Budhy Munawar Rahman selaku staf pengajar di Universitas Paramadina juga menambahkan bahwa gerakan perempuan untuk dapat berkecimpung di ruang publik mayoritas diawali dengan adanya organisasi-organisasi yang memiliki agenda, dengan begitu mereka akan saling belajar untuk menonjolkan potensi diri perempuan itu sendiri.
Seminar yang bertujuan untuk mewujudkan perempuan-perempuan yang cerdas, mandiri dan percaya diri serta mampu berkiprah di dunia publik tanpa membelakangi kiprahnya sebagai seorang perempuan ini dilanjutkan dengan Talkshow yang mengundang tiga perempuan yang telah sukses dengan pola pikir yang maju ke depan dengan latar belakang yang berbeda.
Zubaidah, seorang petani perempuan yang mengedepankan moto “Bekerja sama dan sama-sama bekerja” ini merupakan seorang petani kecil dari orangtua yang juga berprofesi seorang petani. Setelah melihat banyaknya petani perempuan di desanya Tapanuli Selatan yang menjadi tulang punggung keluarga yang bekerja “mencari nafkah mulai dari matahari terbit hingga terpejamnya mata bapak” pun masih tak merubah perekonomian para perempuan tersebut. Dari latar belakang itulah Ia berfikir untuk merubah perekonomian rendah tersebut dengan berkecimpung di Serikat Petani Indonesia dan kini menjabat sebagai ketua bagian Sumut.
Sama halnya yang dilakukan Mazdalifah yang selain bekerja di YP2M juga sebagai staf pengajar di Fisip USU, Zubaidah pun juga mencanangkan program kreatif untuk para perempuan petani dan program koperasi untuk kemajuan perempuan-perempuan petani.
Peran perempuan di ruang publik pun juga disampaikan oleh Alween Ong selaku pengusaha muda yang telah mendapat banyak penghargaan sebagai pengusaha muda paling menginspirasi kategori mahasiswa. Kini ia telah membuka beberapa usaha seperti Reparasi Handpone dan beberapa usaha lainnya yang juga ia lalui dengan latar belakang ingin membangkitkan perekonomian yang kian mencekik.
Berbeda dengan Dameria yang kini menjabat sebagai kontributor di Majalah Cover, ia memulai karirnya dengan apa yang ia sukai, baginya mengerjakan sesuatu yang ia sukai dengan ikhlas pastinya akan mendatangkan rezeki yang lebih dari apa yang dibayangkan. Terjun di ruang publik sebagai penulis di Majalah Cover yang khusus membicarakan soal perempuan membuktikan bahwa ruang gerak perempuan semakin luas dengan terbukti bahwa sebagian besar peminat majalah adalah perempuan dan sebagian besar majalah ditujukan untuk perempuan.
Kembali pada defenisi perempuan yang berasal dari kata empu, diawali imbuhan –per dan diakhiri imbuhan –an yang berarti istimewa, maka dari itu perempuan haruslah diistimewakan dan juga diagung-agungkan, bukan di eksploitasi dan juga dianggap rendah hingga muncul pemikiran yang mengatakn bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya akn lari ke dapur juga. Pemikiran ini menjadi tolak ukur digelarnya Seminar dan Talkshow Perempuan dan Ruang Publik ini , dengan harapan untuk dapat menyadarkan dan mengubah pola pikir perempuan tersebut untuk mau menggali potensi dirinya dan menjadikan dirinya cerdas, mandiri, percaya diri dan tidak bergantung pada orang lain dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang wanita yang akan mengurusi rumah tangga dan anaknya.
“Seorang perempuan hebat akan mengayun ayunan dengan tangan kanannya dan dengan tangan kirinya ia mampu mengguncang dunia” tutur Sri Nuraini selaku Moderator di Acara Seminar dan Talkshow Perempuan dan Ruang Publik yang berakhir di pukul 16.30 tersebut.

(Reporter: Rezita Agnesia Siregar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar