Rabu, 21 Januari 2015

# JOURNALISTIC

Din, Tugasku Selesai Cintaku Belum Usai

Mukel 2015
Empat hari terakhir bersamamu, Din. Empat hari yang takkan mungkin dapat terlupa. Hari dimana mata enggan terpejam (padahal mata sudah sayu tingkat provinsi), hari dimana mata kebas karena pecahnya kantung air mata, hari dimana peluk kita terasa hangat. Dan entah mengapa, empat hari terakhir itu menjadi hari dimana hati juga ikut panas, ah entahlah.

Kita menyebut empat hari itu dengan nama Mukel atau Musyawarah Keluarga. Dimana di hari itulah aku akan “tredepak” dari Dinamika, dan menyandang status baru sebagai alumni. Di hari itulah terjadi pesta demokrasi sebagai pemilihan Dewan Pimpinan baru Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika UIN Sumatera Utara.
Mukel ini menjadi satu-satunya agenda bersejarah dalam kancah perjalanan kru Dinamika. Pasalnya, di mukel ini semua kru berkumpul, bahkan akan mendapat sanksi Surat Peringatan 1 jika tidak menghadirinya. Selain kru, mukel ini juga dihadiri oleh BPO (Badan Pengawas Organisasi) dan alumni, serta Pembina (seharusnya). Di hari pertama, mukel mengagendakan pembacaan LPJ (Lembar Pertanggung Jawaban) semua acara yang pernah digelar oleh Dinamika, bukan hanya LPJ acara namun juga LPJ per Divisi.
Banyak sekali acara yang telah dilaksanakan oleh Dinamika, mulai dari Pelantikan, Perekrutan anggota baru, PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar), Pengukuhan Anggota Magang, Buka Puasa Bersama bulan Ramadhan, AKDK (Apa Kabar Dinamika Kampus) hingga Pena Persma (Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa) yang tebal LPJ nya sampai ratusan, kalah lah skripsi dibuatnya, gak imbang pun.
Selain itu juga pembacaan LPJ per divisi, mulai dari divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan), Desgraf (Desain Grafis), Redaksi dan Perusahaan. Seperti halnya tahun-tahun kemarin, LPJ sudah seperti laporan yang lebih menakutkan jika tidak diselesaikan ketimbang tidak menyelesaikan makalah untuk kuliah. Sepertinya kru lebih santai tidak mengerjakan makalah ketimbang lewat DL menyelesaikan LPJ. Itulah saking istimewanya Dinamika bagi kami.
Susana Mukel
Bahkan, sampai berlarut-larut di sekret demi sebuah LPJ, pulang malam sampai dimarahi orangtua pun jadi. Semua tugas itu kami kerjakan karena sebuah tanggungjawab dan cinta melebihi cinta sama pacar (ah, masak iya?) seperti halnya si Sekretaris Redaksi, Amal Hayati yang biasa dipanggil Amel, gadis mungil ini sampai remuk redam mungkin jarinya mengetik semua hasil Musyawarah Divisi yang ditulis di buku ke dalam laptop, tapi dia tetap enjoy (enjoy kan Mel?)
Begitu juga dengan LPJ-LPJ lainnya, yang sebenarnya punya cerita tersendiri dalam menyelesaikannya. Dan ketika LPJ dibacakan di depan semua kru, lalu dikritik dan ditanggapi evaluasi dan pendanaannya oleh BPO dan alumni, maka rasa deg-degan itu seperti pertama kali menghadapi UN. Iya, dan ketika LPJ dinyatakan “diterima” oleh Pimpinan Umum Dinamika, Adji Pratomo Amry, maka perasaan seperti Lulus SNMPTN di Universitas yng kita inginkan, lain hal jika diterima di Univ yang tidak kita inginkan ya. Dan suara tepuk tangan pun meriah menggema di sekretariat LPM Dinamika kala itu. Dan ketika LPJ dinyatakan “Revisi” maka jantung lemas seperti diputusin pacar (eh, gak tau ding, aku kan gak pernah diputusin pacar, mata tahu rasanya haha)
Aku rasa, pembacaan LPJ tahun ini terasa sangat menegangkan, karena konflik internal di dalamnya yang kalau pun tidak aku jelaskan di sini pasti akan selalu aku ingat. Dimana pembahasan mulai merembet kemana-mana, perdebatan menyeruak di setiap sudut mata. Ah, lupakan. Itulah mengapa aku katakana Mukel adalah agenda yang sakral.
Setelah pembacaan LPJ selesai, bukan berarti bisa santai dan lega. Masih ada pemilihan Dewan Pimpinan baru. Tahun ini calonnya sedikit, tidak antusias seperti mukel tahun lalu. Kandidat tahun ini hanya diisi oleh calon Pemimpin Umum yang kandidatnya hanya sejawat angkatanku Muhammad Zuchri Nasuha Lubis yang sistem pemilihannya hanya setuju atau tidak setuju. Ada kandidat calon Pemimpin Desgraf yaitu Loay Darussalam dan Faizul Anwar serta kandidat calon Pemimpin Litbang yaitu Amri Bidin dan Desi.
Setelah melalui proses panjang pemilihan yang persis seperti kita memilih presiden RI, ada kartu pemilih, ada surat suara, ada tempat pemilihan suara yang tertutup, ada kotak suara dan tentunya ada tinta biru untuk menandakan kita sudah memilih. Keren kan? (hidup panitia mukel!!)
Nah, setelah itu maka terpilihlah Zuhri sebegai Pimum, Loay sebagai Pemdes dan Amri sebagai Pemlit.dan ketiga manusia beruntung ini harus memilih beberapa orang diantara kru untuk menempati posisi pimpinan yang kosong. Setelah melewati diskusi yang sengit, terpilih lah Gigih Suroso sebagai Pemred, Sri Mulyani sebagai Pemprus, Amel sebagai Bendahara Umum atau bendum dan Wenny sebagai Sekretaris Umum atau sekum.
Selamat kepada Dewasn Pimpinan Terpilih
Selamat untuk kalian yang terpilih sebagai Dewan Pimpinan. Dan agenda selanjutnya adalah pembacaan AD-ART (Anggaran Dasar Anggara Rumah Tangga) oleh DP yang baru terpilih. Dimana di dalam “kitab” inilah semua aturan perihal Dinamika dijelaskan, semua akan dibahas per bab, per pasal. Bayangkan betapa luar biasanya kru Dinamika membahas dan merevisi AD-ART yang isinya banyaaakkk sekali.  Tapi semangat kita tidak akan luntur meski malam berangsur pergi hingga pagi menghampiri. (haha, gayanyoo, terkantuk-kantuk sudah haaa) semua mata harus terbuka lebar, telinga harus benar-benar peka, tidak boleh bersandar di dinding, bagaimana pun jenis kantuknya. Hoo bayangkan kalian lah itu. Begitulah mukel yang Dinamika laksanakan setiap setahun sekali ini. Luar biasa sakralnya.
Foto bersama DP dengan alumni
Ada yang membuatku lebih nyesek dari perubahan statusku yang tadinya Redaktur Foto di Dinamika menjadi alumni. Yaitu dihapuskannya pasal BPO (Badan Pengawas Organisasi) dari AD-ART di periode 2015-2016 ini. Maka setelah itu alumni tidak punya hak lagi untuk ikut campur dalam urusan internal Dinamika. Bahkan aturan yang disepakati adalah alumni harus terdepak dari grup rahasia Redaksi LPM Dinamika UIN SU DI FB. Hooo sedihnya adek, bang.
Oh iya, ada hal yang menyenangkan juga dari mukel tahun ini. Karena dihadiri oleh alumni terhebat dalam jagad raya hidupku, hoho. Dihadiri kak Jannah, lengkapnya Siti Nurjannah Tambunan. Yang dulunya dapat gelar kru paling lihai melobi-lobi. Haha. Jauh-jauh loh kak Jannah dari Jakarta. Aku saja sampe shock lihat kak Jannah surprise datang tiba-tiba di sekret. (Kakak sih gak bilang-bilang, kalau bilang kan uda tak bawain keripik kak, seperti janji Nesya kemarin kak Jan) Sayangnya saking fokusnya sama mukel, (fokus ya? Iya loh serius deh) aku sampai lupa mau selfie ama kak Jannah, sampai akhirnya sadar kak Jannah sudah balik ke Jakarta. Hati-hati di jalan kakak sayang.
Akhirnya, setelah agenda-agenda itu terlewati, aku telah resmi menjadi alumni. Tugasku sudah selesai sekarang. Aku pasti bakal kangen jadi buronan pemred di periodeku, Bang Santo. Sekalipun dulu aku sering kesel ditagihin mulu, dikejar deadline mulu, sejujurnya aku ikhlas mengerjakan itu semua, apalagi saat majalahnya terbit, betapa bangganya aku melihat karyaku. Tidak sia-sia dismsin pemred untuk ngumpul tulisan, backup ini foto-foto untuk majalah. Aku bakal kangen liputan, bakal kangen dibola-bola narasumber, bakal kangen liputan pake baju pers. Yang pasti aku bakal kangen ikut Mujib (Musyawarah Wajib) yang slalu rutin diadakan Dinamika tiap sabtu. Sekarang agenda sabtuku sudah hilang. Tidak seperti dulu saat sabtu menjadi hari wajib nangkring di sekret, meski hari-hari biasa juga sudah seperti rumah sendiri.
Persembahan terakhir alumni
Apalagi saat digelar acara menyayikan lagu persembahan terakhir dari alumni, acara salam-salaman perpisahan dengan alumni. Sedihnya saat adik-adikku ini memberikan pesan-pesan yang membuat haru, “Sering-sering main ke sekret ya kak.” (yaiyalah main ke sekret, kan belum wisudah, gimana sih kelen hisss) “Makasih ya kak uda jadi kakak yang baik buat aku, dengerin curhat aku.” (wuih, apa setelah jadi alumni kakak bakal gak jadi teman curhat kalian lagi.. asemmm) apalagi momen dipeluk sama adik-adik kru ini, yang tadinya kuat gak mau nangis, akhirnya meleleh. Kalian paling bisa buat orang terharu yaaaa.. terutama Puja, Afni, Nani, Sita, Dwi, Amel, dan semuanya.
Nangis gini makin melelh saat dipeluk
Hal lain yang membuat kita pasti akan sangat rindu adalah Amplop Kesan Pesan. Amplop ini isinya sebenarnya “gaji” yang diberikan di setiap akhir periode. Tidak seberapa memang, tapi yang membuat berkesan adalah kesan dan pesan dari semua kru yang ditulis di luar amplop putih tersebut. Yang nanti ketika kita membacanya pasti akan tertawa terpingkal-pingkal karena kesan yang membuat kita teringat sama tingkah konyol selama di Dinamika. Semua hal yang mereka ingat namun kadang malah kita lupakan, itulah kita. Kesan pesan yang selalu menjadi kenangan.
Dan setelah itu, pada hari minggunya semua kru refreshing, setelah beberapa hari tidak tidur dengan lelap, hanya tidur ayam. Tujuan refreshing-nya ke Air Terjun Pelangi. Dengan perjalanan yang luar biasa ekstrimnya, kami menikmati suasana refreshing itu. Baca cerita refreshing selengkapanya di Warna-warni Air Terjun Pelangi selanjutnya.
i feel freeee ^^

Akhir cerita, terimakasih Din. Telah mengajariku banyak hal. Telah membuat hari-hariku lebih sibuk dari mahasiswa lainnya, telah membuat aku sedikit berani berekplorasi di depan banyak orang. (karena aku lebih suka main di belakang layar, jadi susah untuk terjun ke depan layar) telah membuat tugas-tugasku menumpuk lebih banyak dari tugas kuliahku. Telah mengajariku arti sabar yang sesungguhnya. Selamat tinggal Din, jayalah selalu. Meski tugasku sudah selesai, tapi cintaku belum usai.
Ini mukel tahun lalu

3 komentar:

  1. cieee sudah jadi alumni cieee. Adek suka jalan-jalan melulu yaaa huhuh

    BalasHapus
  2. pas persembahan terakhir alumni, itu gue pernah juga ngalamin harunya. :')

    BalasHapus