Mukel 2015 |
Empat
hari terakhir bersamamu, Din. Empat hari yang takkan mungkin dapat terlupa. Hari
dimana mata enggan terpejam (padahal mata sudah sayu tingkat provinsi), hari dimana
mata kebas karena pecahnya kantung air mata, hari dimana peluk kita terasa
hangat. Dan entah mengapa, empat hari terakhir itu menjadi hari dimana hati
juga ikut panas, ah entahlah.
Kita
menyebut empat hari itu dengan nama Mukel atau Musyawarah Keluarga. Dimana di
hari itulah aku akan “tredepak” dari Dinamika, dan menyandang status baru
sebagai alumni. Di hari itulah terjadi pesta demokrasi sebagai pemilihan Dewan
Pimpinan baru Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika UIN Sumatera Utara.
Mukel
ini menjadi satu-satunya agenda bersejarah dalam kancah perjalanan kru Dinamika.
Pasalnya, di mukel ini semua kru berkumpul, bahkan akan mendapat sanksi Surat
Peringatan 1 jika tidak menghadirinya. Selain kru, mukel ini juga dihadiri oleh
BPO (Badan Pengawas Organisasi) dan alumni, serta Pembina (seharusnya). Di hari
pertama, mukel mengagendakan pembacaan LPJ (Lembar Pertanggung Jawaban) semua
acara yang pernah digelar oleh Dinamika, bukan hanya LPJ acara namun juga LPJ per
Divisi.
Banyak
sekali acara yang telah dilaksanakan oleh Dinamika, mulai dari Pelantikan,
Perekrutan anggota baru, PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar), Pengukuhan
Anggota Magang, Buka Puasa Bersama bulan Ramadhan, AKDK (Apa Kabar Dinamika
Kampus) hingga Pena Persma (Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa) yang tebal LPJ
nya sampai ratusan, kalah lah skripsi dibuatnya, gak imbang pun.
Selain
itu juga pembacaan LPJ per divisi, mulai dari divisi Litbang (Penelitian dan
Pengembangan), Desgraf (Desain Grafis), Redaksi dan Perusahaan. Seperti halnya
tahun-tahun kemarin, LPJ sudah seperti laporan yang lebih menakutkan jika tidak
diselesaikan ketimbang tidak menyelesaikan makalah untuk kuliah. Sepertinya kru
lebih santai tidak mengerjakan makalah ketimbang lewat DL menyelesaikan LPJ. Itulah
saking istimewanya Dinamika bagi kami.
Susana Mukel |
Bahkan,
sampai berlarut-larut di sekret demi sebuah LPJ, pulang malam sampai dimarahi
orangtua pun jadi. Semua tugas itu kami kerjakan karena sebuah tanggungjawab
dan cinta melebihi cinta sama pacar (ah, masak iya?) seperti halnya si
Sekretaris Redaksi, Amal Hayati yang biasa dipanggil Amel, gadis mungil ini
sampai remuk redam mungkin jarinya mengetik semua hasil Musyawarah Divisi yang
ditulis di buku ke dalam laptop, tapi dia tetap enjoy (enjoy kan Mel?)
Begitu
juga dengan LPJ-LPJ lainnya, yang sebenarnya punya cerita tersendiri dalam
menyelesaikannya. Dan ketika LPJ dibacakan di depan semua kru, lalu dikritik
dan ditanggapi evaluasi dan pendanaannya oleh BPO dan alumni, maka rasa
deg-degan itu seperti pertama kali menghadapi UN. Iya, dan ketika LPJ
dinyatakan “diterima” oleh Pimpinan Umum Dinamika, Adji Pratomo Amry, maka
perasaan seperti Lulus SNMPTN di Universitas yng kita inginkan, lain hal jika diterima
di Univ yang tidak kita inginkan ya. Dan suara tepuk tangan pun meriah menggema
di sekretariat LPM Dinamika kala itu. Dan ketika LPJ dinyatakan “Revisi” maka
jantung lemas seperti diputusin pacar (eh, gak tau ding, aku kan gak pernah
diputusin pacar, mata tahu rasanya haha)
Aku
rasa, pembacaan LPJ tahun ini terasa sangat menegangkan, karena konflik
internal di dalamnya yang kalau pun tidak aku jelaskan di sini pasti akan
selalu aku ingat. Dimana pembahasan mulai merembet kemana-mana, perdebatan
menyeruak di setiap sudut mata. Ah, lupakan. Itulah mengapa aku katakana Mukel
adalah agenda yang sakral.
Setelah
pembacaan LPJ selesai, bukan berarti bisa santai dan lega. Masih ada pemilihan
Dewan Pimpinan baru. Tahun ini calonnya sedikit, tidak antusias seperti mukel
tahun lalu. Kandidat tahun ini hanya diisi oleh calon Pemimpin Umum yang
kandidatnya hanya sejawat angkatanku Muhammad Zuchri Nasuha Lubis yang sistem pemilihannya
hanya setuju atau tidak setuju. Ada kandidat calon Pemimpin Desgraf yaitu Loay
Darussalam dan Faizul Anwar serta kandidat calon Pemimpin Litbang yaitu Amri
Bidin dan Desi.
Setelah
melalui proses panjang pemilihan yang persis seperti kita memilih presiden RI,
ada kartu pemilih, ada surat suara, ada tempat pemilihan suara yang tertutup,
ada kotak suara dan tentunya ada tinta biru untuk menandakan kita sudah memilih.
Keren kan? (hidup panitia mukel!!)
Nah,
setelah itu maka terpilihlah Zuhri sebegai Pimum, Loay sebagai Pemdes dan Amri
sebagai Pemlit.dan ketiga manusia beruntung ini harus memilih beberapa orang
diantara kru untuk menempati posisi pimpinan yang kosong. Setelah melewati
diskusi yang sengit, terpilih lah Gigih Suroso sebagai Pemred, Sri Mulyani
sebagai Pemprus, Amel sebagai Bendahara Umum atau bendum dan Wenny sebagai
Sekretaris Umum atau sekum.
Selamat kepada Dewasn Pimpinan Terpilih |
Selamat
untuk kalian yang terpilih sebagai Dewan Pimpinan. Dan agenda selanjutnya
adalah pembacaan AD-ART (Anggaran Dasar Anggara Rumah Tangga) oleh DP yang baru
terpilih. Dimana di dalam “kitab” inilah semua aturan perihal Dinamika
dijelaskan, semua akan dibahas per bab, per pasal. Bayangkan betapa luar
biasanya kru Dinamika membahas dan merevisi AD-ART yang isinya banyaaakkk
sekali. Tapi semangat kita tidak akan
luntur meski malam berangsur pergi hingga pagi menghampiri. (haha, gayanyoo,
terkantuk-kantuk sudah haaa) semua mata harus terbuka lebar, telinga harus
benar-benar peka, tidak boleh bersandar di dinding, bagaimana pun jenis
kantuknya. Hoo bayangkan kalian lah itu. Begitulah mukel yang Dinamika
laksanakan setiap setahun sekali ini. Luar biasa sakralnya.
Foto bersama DP dengan alumni |
Ada
yang membuatku lebih nyesek dari perubahan statusku yang tadinya Redaktur Foto
di Dinamika menjadi alumni. Yaitu dihapuskannya pasal BPO (Badan Pengawas
Organisasi) dari AD-ART di periode 2015-2016 ini. Maka setelah itu alumni tidak
punya hak lagi untuk ikut campur dalam urusan internal Dinamika. Bahkan aturan
yang disepakati adalah alumni harus terdepak dari grup rahasia Redaksi LPM
Dinamika UIN SU DI FB. Hooo sedihnya adek, bang.
Oh
iya, ada hal yang menyenangkan juga dari mukel tahun ini. Karena dihadiri oleh
alumni terhebat dalam jagad raya hidupku, hoho. Dihadiri kak Jannah, lengkapnya
Siti Nurjannah Tambunan. Yang dulunya dapat gelar kru paling lihai melobi-lobi.
Haha. Jauh-jauh loh kak Jannah dari Jakarta. Aku saja sampe shock lihat kak Jannah surprise datang tiba-tiba di sekret. (Kakak
sih gak bilang-bilang, kalau bilang kan uda tak bawain keripik kak, seperti
janji Nesya kemarin kak Jan) Sayangnya saking fokusnya sama mukel, (fokus ya? Iya
loh serius deh) aku sampai lupa mau selfie
ama kak Jannah, sampai akhirnya sadar kak Jannah sudah balik ke Jakarta. Hati-hati
di jalan kakak sayang.
Akhirnya,
setelah agenda-agenda itu terlewati, aku telah resmi menjadi alumni. Tugasku sudah
selesai sekarang. Aku pasti bakal kangen jadi buronan pemred di periodeku, Bang
Santo. Sekalipun dulu aku sering kesel ditagihin mulu, dikejar deadline mulu,
sejujurnya aku ikhlas mengerjakan itu semua, apalagi saat majalahnya terbit,
betapa bangganya aku melihat karyaku. Tidak sia-sia dismsin pemred untuk
ngumpul tulisan, backup ini foto-foto
untuk majalah. Aku bakal kangen liputan, bakal kangen dibola-bola narasumber,
bakal kangen liputan pake baju pers. Yang pasti aku bakal kangen ikut Mujib (Musyawarah
Wajib) yang slalu rutin diadakan Dinamika tiap sabtu. Sekarang agenda sabtuku
sudah hilang. Tidak seperti dulu saat sabtu menjadi hari wajib nangkring di
sekret, meski hari-hari biasa juga sudah seperti rumah sendiri.
Persembahan terakhir alumni |
Apalagi
saat digelar acara menyayikan lagu persembahan terakhir dari alumni, acara
salam-salaman perpisahan dengan alumni. Sedihnya saat adik-adikku ini
memberikan pesan-pesan yang membuat haru, “Sering-sering main ke sekret ya kak.”
(yaiyalah main ke sekret, kan belum wisudah, gimana sih kelen hisss) “Makasih
ya kak uda jadi kakak yang baik buat aku, dengerin curhat aku.” (wuih, apa
setelah jadi alumni kakak bakal gak jadi teman curhat kalian lagi.. asemmm)
apalagi momen dipeluk sama adik-adik kru ini, yang tadinya kuat gak mau nangis,
akhirnya meleleh. Kalian paling bisa buat orang terharu yaaaa.. terutama Puja,
Afni, Nani, Sita, Dwi, Amel, dan semuanya.
Nangis gini makin melelh saat dipeluk |
Hal
lain yang membuat kita pasti akan sangat rindu adalah Amplop Kesan Pesan. Amplop
ini isinya sebenarnya “gaji” yang diberikan di setiap akhir periode. Tidak seberapa
memang, tapi yang membuat berkesan adalah kesan dan pesan dari semua kru yang
ditulis di luar amplop putih tersebut. Yang nanti ketika kita membacanya pasti
akan tertawa terpingkal-pingkal karena kesan yang membuat kita teringat sama
tingkah konyol selama di Dinamika. Semua hal yang mereka ingat namun kadang
malah kita lupakan, itulah kita. Kesan pesan yang selalu menjadi kenangan.
Dan
setelah itu, pada hari minggunya semua kru refreshing,
setelah beberapa hari tidak tidur dengan lelap, hanya tidur ayam. Tujuan refreshing-nya ke Air Terjun Pelangi. Dengan
perjalanan yang luar biasa ekstrimnya, kami menikmati suasana refreshing itu. Baca cerita refreshing selengkapanya di Warna-warni
Air Terjun Pelangi selanjutnya.
i feel freeee ^^ |
Akhir
cerita, terimakasih Din. Telah mengajariku banyak hal. Telah membuat
hari-hariku lebih sibuk dari mahasiswa lainnya, telah membuat aku sedikit
berani berekplorasi di depan banyak orang. (karena aku lebih suka main di
belakang layar, jadi susah untuk terjun ke depan layar) telah membuat
tugas-tugasku menumpuk lebih banyak dari tugas kuliahku. Telah mengajariku arti
sabar yang sesungguhnya. Selamat tinggal Din, jayalah selalu. Meski tugasku
sudah selesai, tapi cintaku belum usai.
Ini mukel tahun lalu |
cieee sudah jadi alumni cieee. Adek suka jalan-jalan melulu yaaa huhuh
BalasHapusAh.. Ikutan terharu :'D
BalasHapuspas persembahan terakhir alumni, itu gue pernah juga ngalamin harunya. :')
BalasHapus