Jumat, 07 Desember 2018

# COMPETITION # EVENT

4 Tahun Indonesia Kreatif, Inilah 6 Kategori Anak Muda Indonesia


Aku suka menulis, entah diwariskan dari Ibu atau Ayahku. Awalnya mungkin hanya suka menulis tentang apa yang aku rasakan setiap hari, lama-lama ternyata membawaku pada pertemuan dengan orang-orang baru. Berbagi dalam hal menulis ternyata lebih mengasyikkan, apalagi jika mengeksplore apa yang kita inginkan tapi belum dilakukan orang lain, rasanya seperti role mode. Tapi apakah dengan menulis aku mampu memberikan kontribusi untuk Indonesia, tentu saja iya. Termasuk dalam hal ekonomi kreatif yang semakin baik ke depannya.

Dulu pertama kali menjadi blogger tahun 2011, orang lain tidak mengerti apa yang aku kerjakan. Masyarakat awam hanya paham pekerjaa dengan baju dinas dan kantor gedongan, menjadi blogger bisa bekerja dimana saja tanpa perlu pakai parfum atau baju bagus untuk keluar rumah, kantornya juga lebih nyaman dari kantor manapun, ya kamar tidur. Bisa juga pindah jika mau, ke mana saja asal betah dan mendatangkan inspirasi.


Tapi ada masa dimana menjadi blogger itu down karena dianggap sebagai manusia yang serba tahu, padahal blogger juga manusia yang juga bisa buta pada sesuatu, tapi bedanya blogger kreatif dan mau tahu, mencari informasi untuk dirinya dan orang lain. Seperti yang aku lakukan hari ini, aku menghadiri acara yang digelar oleh Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara dan Ditjen Informasi & Komunikasi Publik tentang 4 Tahun Indonesia Kreatif. Tepatnya di Grand Aston City Hall Medan.

Ada banya anak mudah menghadiri acara ini, tentunya bertujuan untuk menggali ilmu dan mengenali diri sendiri, sebanrnya kita ada di katgori pemuda yang seperti apa? kontribusi apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia.

Aku sangat antusias karena dalam pemaparan materi Pak Andoko Darta hari ini membahas tentang aku, sebagai seorang kreator yang selama ini dianggap pekerjaan yang tidak pasti, tidak menjamin masa depan. Padahal di diri kreatorlah Indonesia maju pada era millenial.

Ada 6 kategori anak muda yang fokus pada sesuatu dan berkontribusi untuk Indonesia. Diantaranya:

1. Kreator

Pada paragraf ini, aku sedang membahas diriku sendiri. Orang lain mengira pekerjaa kreator itu mudah, karena kreator lebih banyak bekerja di belakang panggung, terlihat lebih have fun secara tidak langsung, tidak kaku dan tentunya memiliki keratifitas dan waktu yang fleksibel.

Aku menulis tentang beauty, bekerja sama dengan beberapa brand kecantikan untuk mereview produk yang mereka produksi. Menuliskannya di blog dan social media yang aku miliki, semakin hari semakin banyak kreator di bidang beauty yang menulis di blog, karena apa yang kita lakukan akan memberikan inspirasi untuk orang lain. Apa yang tulis tentu memberikan nilai positif untuk brand itu sendiri, tentunya membantu brand untuk berkembang dalam hal ekonomi kreatif Indonesia.

Di Indonesia sendiri, ekonomi kreatif Indonesia sudah semakin berkembang dengan adanya minat berstart up dan berkreasi menjadi musisi. Kita pasti sudah sangat mengenal e-commerce Tokopedia, Laza, Bukalapak, Traveloka, Hijup dan yang sedang berada di titik tertinggi anak muda kreatif Indonesia yaitu Gojek. Semua start up itu diciptakan oleh anak muda Indonesia yang memiliki pemikiran di luar batas, tidak biasa dan awalnya tentu mendapatkan keraguan dari orang lain, tapi karena kegigihan dan percaya dirilah yang membuat kinerja mereka membuahkan hasil, mampu memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain dan memberikan inspirasi untuk kreator lainnya. Terus berkembang hingga sekarang.

Dalam hal start up, pemerintah sangat mendukung denganmembuat Go Start Up Indonesia yang merupakan platform bertemunya para startup dan investor. Selain itu pemerintah juga menyalurkan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2018 untuk pelaku Ekraf dan start up.

2. Anak Muda yang Peduli

Kategori ini tergolong seperti relawan. Meski kita tahu Indonesia semakin berkembang, tentu masih ada titik-titik dimana Indonesia membutuhkan relawan. Seperti yang terjadi di Medan, khususnya di Belawan, banyak anak-anak nelayan yang tidak sekolah karena lebih memilih membantu orang tua melaut daripada belajar, padahal dengan belajar anak-anak akan memiliki mimpi lebih besar daripada menjadi seorang nelayan, menjadi menteri kelautan atau yang lebih dari itu.

Demi menjunjung tinggi pendidikan, banyak relawan di Medan yang turun langsung untuk memberikanan pendidikan untuk anak-anak nelayan agar sekolah. Dananya tentu diambil dari relawan yang sukarela membantu, di era millenial ini tentu menyebarkan informasi sangatlah muda. Nah jiwa-jiwa relawan seperti inilah yang sangat dibutuhkan Indonesia.

3. Orang Biasa

Kategori ini termasuk pada orang-orang yang tamat sekolah memilih mencari kerja seperti bagaimana mestinya, tidak muluk-muluk karena baginya sekolah bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan, tidak salah sama sekali, benar saja karena semua orang punya pendapat masing-masing. Kontribusinya bagi Indonesia tentu dilihat dari kinerjanya yang tidak ingin menambah angka kemiskinan atau pengangguran di Indonesia, taat peraturan dengan membayar iuran negara seperti sebagaimana mestinya.

4. Pahlawan

Dalam kategori ini, atlet juga disebut sebagai pahlawan karena kinerjanya yang mengharumkan nama Indonesia di kancah International pada kompetisi Asian Games & Asian Para Games, meski tubuh memiliki keistimewaan tapi kemauan selalu ada jalan hingga bisa membawa pada kesuksesan.



Selain itu tim sar pun dianggap sebagai pahlawan karena aksinya menyelamatkan korban bencana alam dengan ikhlas membantu tanpa pamrih, bahkan ada banyak tim sar yang rela nyawanya terenggut demi menyelamatkan orang lain, itu namanya pahlawan.

Indonesia sangat mengapresias pahlawan dalam kategori in, seperti rasa terima kasih pemerintah yang menjadikan atlet sebagai PNS di Kemenpora. Bonus Asian Games yang bisa dicairkan langsung:

- Peraih medali emas: Rp 1,5 Miliar
- Peraih medali perak: Rp 500 juta
- Peraih medali perunggu: Rp 250 juta

Para atlet difabel di Asian Games 2018 memperoleh hak yang sama dalam jaminan hari tua. Pembangunan 220 lapangan olahraga di Indonesia untuk mendatangkan lebih banyak atlet dan pahlawan untuk Indonesia.

Kita patut bangga karena hingga tahun ini, para atlit Indonesia semakin unggul dengan banyaknya medali yang di peroleh, 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu, dan hal ini meningkat dari dua tahun sebelumnya.

5. Cendekiawan

Memiliki pendidikan tinggi menjadi pilihan penting bagi anak muda Indonesia, untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah banyak mencanangkan beasiswa, termasuk beasiswa unggulan Dosen Indonesia, semakin banyaknya yang menjadi tenaga pendidik yaitu dosen makan Indonesia akan semakin memiliki banyak anak muda yang berfikir intelektual untuk memberikan kontribusi untuk Indonesia. Tahun 2017 sudah 2.451 dosen yang mendapatkan beasiswa untuk dosen-dosen Indonesia.


Selain itu juga terdapat beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) bantuan beasiswa ini telah diberikan pada 704 orang hingga di tahun 2018, dan setiap tahunnya tentu sangatlah meningkat.

Di era Presiden Jokowi ini, anggaran pendidikan meningkat dari 126 triliun pada tahun 2014 menjadi 147 triliun di tahun 2018. Sedangkan untuk beasiswa LPDP pemerintah telah memberikan beasiwa untuk 18.465 penerima beasiswa, 6.281 alumni dan 9.787 mahasiswa aktif.

Pemerintah juga memberikan beassiwa untuk mahasiswa kurang mampu yang berprestasi, karena kemiskinan tidak akan menghambat untuk berkarya membanggakan Indonesia. Ada juga program Afirmasi Pendidikan Tinggi (aDik) untuk mahasiswa Papua dan Daerah 3T.

6. Eksplorer

Nah, sudah pada tahu belum kalau pengeksplore Indonesia juga banyak lahir dari seorang blogger yang menuliskan perjalanan mereka di blog. Dengan adanya tulisan yang diabadikan tentu akan membudahkan pembaca yang juga ingin mendatangi tempat yang ia datangi.

Indonesia telah menjadi negara yang maju karena pariwisata dan ekonomi kreatifnya. Maka dari itu pariwisata harus semakin dikembangkan lewat anak muda kreatif yang mengeksplore surga-surga kecil di segala penjuru Indonesia.

Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata

Pemerintah terus mengejar penyelesaian pembangunan infrastruktur agar akses menuju destinasi Indonesia semakin mudah dijangkau, untuk itu Presiden Jokowi terus menerus memerintahkan agar akses tersebut selesai di tahun 2019. Diantaranya Toba, Tj La;ayang, Kep Seribu, Tj. Lesung, Borobudur, Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai dan Wakatobi.



Dengan baiknya akses menuju destinasi wisata Indonesia, maka akan memperbaiki ekonomi kreatif Indonesia, mudahnya wisatawan datang ke Indonesia dan membeli kreasi anak muda Indonesia sebagai bentuk oleh-oleh.

Nah, masuk ke kategori manakah kita sebagai anak muda kreatif Indonesia?

Mari kita tingkatkan potensi dalam diri kita, entah sebagai blogger yang menulis kreatif untuk Indonesia atau dengan keahlian kita lainnya. Yang pasti, dalam pertemuan kali ini Pak Andoko memberikan tips agar kita tetap maju berkontribusi untuk Indonesia Kreatif, yaitu:

1. Kenali dirimu, kenali minatmu

Lakukan banyak hal yang kita bisa, nanti kita akan tahu minat yang mana yang paling kita sukai, kemudian fokuslah pada minat yang kita sukai itu. Dengan begitu kita akan lebih bahagia mengerjakan sesuatu yang kita sukai.

2. Tetap usaha pada minatmu

Setelah menemui apa yang kita sukai, maka usahakan dan bekerja cerdaslah pada minat tersebut. Jangan putus asa bila menemui kegagalan, karena kegagalan adalah bagian dari kesuksesan, semua dimulai dari proses jatuh bangun. Percayalah tidak ada usaha yang sia-sia selagi kita terus berusaha.

3. Evaluasi Diri, apa yang perlu:

- Terus dilakukan, pilihkan kegiatan yang positif untuk terus kita lakukan, medatangkan manfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain.

- Dimulai, evaluasi diri kita minimal 3 bulan sekali maka mulailah sesuatu dengan yang kita sukai, fokus dan temukanlah hasil sesuai dengan yang kita impikan.

- Dihentikan, ada banyak pelajaran selama kita meraih kesuskesan, tentu ada hal-hal yang harus kita hentikan, semisal rasa ragu dan malas, maka tingkatkan kualitas diri dengan meninggalkan sifat malas tersebut.

Blogger memang tidak kerja kantoran, blogger juga tidak perlu seragaman. Tapi artikel yang ditulis oleh blogger telah banyak membantu rakyat Indonesia dalam mencari informasi. Karena itulah terkadang blogger diklaim sebagai manusia yang serba tahu. Selama 4 tahun Indonesia Kraetif, apa sajakah yang sudah dilakukan blogger untuk Indonesia. Mmberikan informasi yang akurat dan bekerja kreatif. Itulah yang sudah blogger lakukan, hanya itu. Tapi lebih baik daripada mencerca pemerintah tanpa kontirbusi apapun.

Bangga rasanya jika pekerjaan yang selama ini tidak diketahui orang lain telah menjadi kategori anak muda kreatif Indonesia, Blogger. Karena menulis untuk diri dan sesama, sebisa mungkin berbagi informasi bagi mereka yang membutuhkan. Tapi ketahuilah bahwa blogger juga manusia yang perlu banyak belajar, kita menulis untuk ditampilkan di google, kita bukan google itu sendiri. Kita kreatif untuk Indonesia kreatif.

1 komentar: